Sistem koordinat adalah sebuah metode yang digunakan untuk menentukan posisi
suatu titik pada bidang atau ruang . Jenis sistem koordinat yang sering dugunakan
di Indonesia antara lain sistem koordinat UTM dan sistem koordinat geografis. Apabila digolongkan menurut
dimensinya ada tiga sistem koordinat yang digunakan yakni :
1.Sistem Koordinat 1 Dimensi : merupakan sistem koordinat
yang hanya memiliki satu sumbu, sumbu ini menjelaskan posisi dari titik dengan
menggunakan acuan jarak dari titik lain.
Gb. 1. Sistem koordinat 1 dimensi
(sumber :http://momo-alllive.blogspot.com/2009/03/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html)
2.Sistem Koordinat 2 Dimensi : merupakan sistem koordinat
yang memiliki dua sumbu yaitu X dan Y, sistem ini tidak memperhitungkan elevasi
dari titik karena menganggap semua titik berada pada sebuah bidang.
Gb. 2. Sistem koordinat 2 dimensi
(sumber :http://momo-alllive.blogspot.com/2009/03/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html)
3.Sistem Koordinat 3 Dimensi : merupakan sistem koordinat
yang memiliki tiga sumbu yaitu X, Y, dan Z. Sistem ini merupakan sistem yang
paling akurat diantara yang lainnya karena memperhitungkan elevasi dari posisi
titik. Sistem ini menganggap titik tersebut berada pada sebuah ruang.
Gb. 3. Sistem koordinat 3 dimensi
(sumber :http://momo-alllive.blogspot.com/2009/03/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html)
Pada permukaan bumi, kita dapat membuat garis
khayal yang berfungsi sebagai sumbu X dan sumbu Y, lalu menganggap elevasinya
sebagai sumbu Z. Maka kita dapa melihat garis-garis yang membujur dan melintang.
Garis –garis tersebut memiliki jarak interval yang sama dan telah disepakati. Perpotongan
yang dibentuk dari garis lintang dan bujur tersebut merupakan koordinat.
Sistem koordinat memudahkan kita dalam membuat
peta dan mengenali daerah tersebut. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Di Indonesia biasanya
terdapat 2 sistem koordinat yang sering digunakan, yaitu sistem koordinat geografis
dan sistem koordinat UTM (Universal
Transverse Mercator). Sistem
koordinat memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Sistem koordinat geografis
tidak cocok digunakan di tempat-tempat yang berdekatan dengan kutub sebab garis
bujur akan menjadi terlalu pendek. Sistem koordinat UTM juga sulit untuk
digunakan pada daerah tersebut. Namun, keduanya tidak mengalami kendala yang
berarti apabila diaplikasikan di Indonesia.
Sistem koordinat geografis, terdiri dari dua
komponen yang menentukan, yaitu :
1.
Garis Lintang, yaitu garis vertikal yang mengukur sudut antara
suatu titik dengan garis katulistiwa. Titik di utara garis katulistiwa
dinamakan Lintang Utara sedangkan titik di selatan katulistiwa dinamakan
Lintang Selatan.
2.
Garis Bujur, yaitu
horizontal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan titik nol di Bumi
yaitu Greenwich di London Britania Raya yang merupakan titik bujur 0° atau 360°
yang diterima secara internasional. Titik di barat bujur 0° dinamakan Bujur Barat
sedangkan titik di timur 0° dinamakan Bujur Timur.
Sistem Koordinat UTM (Universal Transverse Mercator), terdiri dari tiga komponen yang menentukan, yaitu:
1.
Sumbu
X
2.
Sumbu
Y
3.
Sumbu
Z
Sifat-sifat
Proyeksi UTM
a. Proyeksi ini adalah proyeksi
Transverse Mercator yang memotong bola bumi pada dua buah meridian, yang
disebut dengan meridian standar. Meridian pada pusat zone disebut sebagai meridian
tengah.
b. Daerah diantara dua meridian ini
disebut zone. Lebar zone adalah 6 (derajat) atau sekitar 667 kilometer
c. Seluruh wilayah yang ada di
permukaan bola bumi dibagi menjadi 60 zona bujur.
d. Garis lintang UTM dibagi menjadi 20
zona lintang dengan panjang masing-masing zona adalah 8 (derajat) atau sekitar
890 kilometer.
e. Perbesaran pada meridian tengah adalah
0,9996.
f. Perbesaran pada meridian tepi adalah
1,001.
g. Satuan ukuran yang digunakan adalah
meter.
h. Dalam koordinat UTM, setiap zona
memiliki sumbu-sumbu tersendiri, berbeda dengan koordinat bujur-lintang yang
menggunakan satu sumbu yang berpusat di kutub
(dikutip dari buku
panduan praktikum Ilmu Ukur Tanah, Prodi Teknik Geologi , UPN ”Veteran”
Yogyakarta 2014)
Kelebihan Sistem Koordinat UTM
Berikut ini adalah beberapa kelebihan koordinat
UTM :
· Proyeksinya (sistem
sumbu) untuk setiap zona sama dengan lebar bujur 6 .
· Transformasi koordinat
dari zona ke zona dapat dikerjakan dengan rumus yang sama untuk setiap zona di
seluruh dunia.
· Penyimpangannya cukup
kecil, antara -40 cm/ 1000m sampai dengan 70 cm/ 1000m.
· Setiap zona berukuran 6
bujur X 8 lintang (kecuali pada lintang 72 LU-84 LU memiliki ukuran 6 bujur X
12 lintang).
(dikutip dari buku
panduan praktikum Ilmu Ukur Tanah, Prodi Teknik Geologi, UPN ”Veteran”
Yogyakarta 2014)