Pages

Minggu, 15 Maret 2015

Dunia Nyata dan Sistem Informasi Geografis




SIG menyajikan pandangan terhadap persepsi terhadap dunia nyata secara sederhana dan sifatnya subjektif (tergantung pengamat), karena sifat dunia nyata yang berubah-ubah.

Untuk membawa dunia nyata ke dalam SIG, harus menggunakan model dunia nyata yang telah disederhanakan, lalu dikonversikan dengan perhitungan geometri ke model data. Model data ini lalu di transdfer ke basisdata untuk menangani data-data digital untuk direpresntasikan dalam peta dan laporan, baik hardcopy maupun softcopy.
 

MODEL DUNIA NYATA

Persepsi, rancangan, atau susuna model dunia nyata yang dikembangkan oleh perancang akan menentukan semua data yang diperlukan. Persepsi ini mencakup pembawa informasi yang palin dasar, entity.

Entity merupakan inidividu yang mewakili suatu yang nyata eksistensinya dan dapat dibedakan dengan yang lainnya. Sekumpulan entity disebut dengan entity set.
  

Suatu entity  terdiri dari klasifikasi tipe, atribut dan relasi.



Klasifikasi entity dapat dinyatakan sebagai berikut: Rumah dan apartemen merupakan entity tipe bangunan.

Atribut entity adalah bagian dari entity  tersebut, misalnya atribut dario suatu rumah adalah dapur, kamar, dll

Relasi entity adalah hubungan antar entity , seperti jalan Gejayan dan Jalan Solo saling berpotongan.
 

Model Entity Relationship

Pada mode ER dunia nyata di transformasikan menjadi diagram relasi antar entity.

Relasi dan entities merupakan komponen utama pembentuk model ER yang dideskripsikan menggunakan atribut-atribut atau properties.
 

Komponen Model ER

Entity merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dengan yang lain.Sekumpulan entity disebut Entity Set.

Atribut merupakan karakteristik dari sebuah entity. Penentuan atribut didasarkan pada fakta-fakta yang ada.

Relasi merupakan hubungan keterkaitan antara suatu entity dengan entity lain.
 

Tingkat Relasi

Tingkat relasi menunjukkan batas jumlah maksimum relasi antar entity.

Kemungkinan tingkat relasi:


Satu ke satu

Satu ke Banyak

Banyak ke Satu

Banyak ke Banyak


Diagram ER



Model Data

Model data dunia nyata dapat mengurangi kompleksitas. Pembawa informasi di model data adalah objek. Suatu objek memiliki properties sebagai berikut : Tipe,Atribut, Relasi, Geometri, Kualitas.

Objek dalam model data SIG antara lain :

§Objek fisik: seperti jalan, sungai, pemukiman, saluran air dll

§Objek-objek yang terklasifikasi :seperti tipe vegetasi, zona iklim, Kelompok usia dll.

§Peristiwa: Kecelakaan, kebocoran air, tumpahan minyak, kekeringan dll.

§Objek yang berubah secara kontinyu: seperti batas-batas suhu,ketinggian dan kedalaman.

§Objek buatan : kontur ketinggian dan densitas populasi.

§Objek buatan untuk representasi yang dipilih dan basisdata(raster)

REPRESENTASI GRAFIS SUATU OBJEK

Titik adalah representasi grafis paling sederhana.

Garis adalah bentuk linier yang menghubungkan paling sedikit 2 titik

Poligon digunakan untuk represntasi objek 2D

Objek 3D dengan ditambahkannya dimensi ketinggian dari objek 2D.

KELEMAHAN REPRESENTASI GRAFIS

Representasi grafis sebagai data distrik, dengan kata lain, semua objek-objek sudah dinyatakan dengan batasan yang jelas. Hal tersebut tidak selalu akurat, karena dunia nyata selalu berubah secara kontinyu.
 

OBJEK

Atribut Objek mendeskripsikan fitur objek

Relasi Objek serupa dengan relasi entity, dan dapat dibentuk berdasarkan koordinat, struktur, dan atribut-atribut objek yang bersangkutan

Kualitas Objek kualitas data yang harus dipertimbangkan adalah ketelitian spasia, update terakhir, resolusi, luas cakupan geografis, konsistensi logika, jenis reperesntasi, dan relevansi
 

BASISDATA KE SIG

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan :

1.Pengendalian dan akuisisi data

2.Struktur data

3.Penyimpanan data

4.Updating data

5.Manajemen dan ekspor-impor data

6.Pemrosesan data

7.Pemanggilan dan presentasi data

8.Analisis data


Petrologi dan Siklus Batuan, Serta Hubungannya



PETROLOGI
Petrologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari batuan pembentuk kulit bumi, yang mencakup mengenai cara terjadinya, komposisi, klasifikasi batuan dan hubungan dengan proses-proses dan sejarah geologinya.
Batuan didefenisikan sebagai semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregrat (kumpulan) mineral yang telah menghablur. Tidak termasuk batuan adalah tanah dan bahan lepas lainnya yang merupakan hasil pelapukan kimia maupun mekanis serta proses erosi batuan.
Batuan sebagai agregrat mineral-mineral pembentuk kulit bumi secara genesa dapat dikelompokkan dalam tiga jenis batuan, yaitu:
1.         Batuan Beku (Igneous Rock), adalah kelompok interlocking agregrat mineral-mineral silikat hasil magma yang mendingin.
2.         Batuan Sedimen (Sedimentary rock), adalah batuan hasil lithifikasi bahan rombakan batuan hasil denudasi atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme.
3.         Batuan Metamorf (Metamorphic Rock), adalah batuan yang berasal dari suatu batuan induk yang mengalami perubahan tekstur dan komposisi mineral pada fase padat sebagai akibat perubahan kondisi fisika (tekanan, temperatur atau tekanan dan temperatur).
 
SIKLUS BATUAN


Siklus batuan adalah proses dimana suatu batuan melebur, meleleh, membeku, dan kemudian menjadi batu kembali. Batuan beku tersebut dapat berubah menjadi batuan metamorf tetapi ketiganya juga bisa berubah menjadi batuan lainnya. Semua batuan akan mengalami pelapukan dan erosi menjadi partikel-partikel atau pecahan-pecahan yang lebih kecil yang akhirnya juga bisa membentuk batuan sedimen. Batuan juga bisa melebur atau meleleh menjadi magma dan kemudian kembali menjadi batuan beku.
Batuan akan mengalami pelapukan yang disebabkan oleh bebrapa hal diantarnya:

1. Pelapukan Secara Fisika

Pelapukan secara fisika diakibatkan oleh perubahan temperatur yang tidak menetap. contohnya dari suhu panas yang tiba-tiba menjadi dingin bahkan terkena hujan dan badai mengakibatkan batuan melapuk.

2. Pelapukan Secara Kimia

Pelapukan ini diakibatkan diakibatkan oleh cairan kimia HCL yang bereaksi dengan batuan(batu gamping) mengakibatkan batuan melapuk, juga dengan adanya hujan asam yang bereaksi dengan batuan.

3. Pelapukan Secara Biologi

Pelapukan ini disebabkan oleh makhluk hidup. Salah satu contohnya adalah pelapukan yang disebabkan oleh gangguan dari akar tanaman yang cukup besar. Akar-akar tanaman yang besar ini mampu membuat rekahan-rekahan di batuan dan akhirnya dapat memecah batuan menjadi bagian yang lebih kecil lagi.


HUBUNGAN PETROLOGI DENGAN SIKLUS BATUAN
 
Hubungan petrologi dengan siklus batuan adalah di dalam mempelajari petrologi, siklus batuan merupakan hal yang sangat penting karena siklus batuan menjelaskan bahwa pembentukan tiga jenis batuan yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf saling berhubungan. Dengan demikian siklus batuan haruslah dipahami terlebih dahulu agar dapat lebih mengerti dalam mempelajari petrologi.

Sumber

Anonim, 2013 , Petrologi, available at http://dasargeologi.blogspot.com/2013/01/petrologi.html , diakses 3 Maret 2014.

Anonim, 2013 , Siklus Batuan, available at http://tamangeologi.blogspot.com/2010/01/siklus-batuan-rock-cycle.html  , diakses 3 Maret 2014.
Anonim, 2013 , Proses Berlangsungnya Siklus Batuan, available at http://2a-arpram.blogspot.com/2013/01/proses-berlangsungnya-siklus-batuan.html , diakses 3 Maret 2014.
 
76561198192950357